Android L pertama kali diperkenalkan pada acara Google I/O bulan Juni kemarin dan Google memberi preview sistem operasi terbaru tersebut kepada para developer agar mereka dapat mulai mengembangkan aplikasi yang kompatibel dengan sistem operasi tersebut. Dan hari ini, Google mengumumkan bahwa Android versi 5.0 tersebut resmi mempunyai nama Lollipop dan sudah mulai bisa digunakan di perangkat Nexus – dan berbagai perangkat lain segera menyusul – mulai bulan depan.
1. Desain Keseluruhan yang baru
Android 5.0 Lollipop memperkenalkan bahasa desain baru yang
mereka sebut sebagai Material Design. Google menggunakan bahasa desain ini
untuk semua aplikasi yang mereka miliki. Contoh nyata tampilan Material Design
yang sudah dapat Anda lihat pada aplikasi versi terbaru Google Play Store,
Google Chrome, Google Play Newsstand, dan Google Drive yang sudah ada di
perangkat Android Anda. Baca juga: Saat Instagram masuk ke desain baru Google
Desain ini mengedepankan tipografi yang bersih, jelas, dan mempunyai
warna-warna yang cerah dengan animasi yang sangat fluid. Mengambil tema flat
secara keseluruhan, bahasa desain ini tetap mengedepankan konteks “nyata” dalam
animasi yang digunakan. Elemen-elemen yang ada mempunyai bayangan sehingga
memberi kesan “hidup” ketika dioperasikan.
2. Notifikasi menjadi lebih elegan
Ketika menggunakan Android, kami sering terganggu dengan notifikasi yang muncul ketika membuka sebuah aplikasi – terutama notifikasi panggilan telepon yang sangat menyita perhatian. Anda juga mungkin merasakan hal yang sama. Dan hal tersebut disadari juga oleh Google. Melalui Android 5.0 Lollipop, Google memberi sistem notifikasi baru yang disebut sebagai notifikasi “heads up”. Dengannya, Anda tidak akan merasa terganggu lagi karena Anda bisa melakukan banyak hal seperti menerima telepon atau membalas pesan langsung dari banner notifikasi. Anda juga dapat mengatur notifikasi mana yang penting untuk ditampilkan. Jadi misalnya, Anda dapat memilih untuk menyembunyikan notifikasi dari kontak A, dan memberi Anda notifikasi untuk kontak B. Hal ini juga dapat diterapkan untuk aplikasi yang terpasang di perangkat Android Anda.
3. Performa yang lebih gegas berkat sistem runtime baru
Selama ini Android menggunakan sistem runtime yang dinamakan
Dalvik. Sistem tersebut sudah cukup kuno karena ada sejak pertama kali Android
diperkenalkan. Kini, Android 5.0 Lollipop menggunakan Android Runtime (ART)
secara default sebagai sistem runtime mereka. Sebelumnya, Android KitKat yang
terdapat di beberapa smartphone Android juga memberi opsi apakah Anda ingin menggunakan
ART. Namun, kala itu ART masih belum cukup stabil untuk langsung digunakan
secara default. Manfaat dari sistem runtime baru ini adalah performa yang lebih
gegas. Google mengklaim bahwa sistem baru ini dapat berjalan empat kali lebih
cepat dibandingkan sistem lama mereka. Namun, kekurangan sistem baru ini adalah
belum 100 persen aplikasi di dalam Google Play Store sudah mendukung ART. Jadi,
ketika Anda menjalankan aplikasi lama yang tidak di-update, besar kemungkinan
aplikasi tersebut akan mengalami crash.
4. Android Kill Switch
Isu keamanan kini menjadi hal yang sangat penting bagi para pengguna smartphone. Sebuah fitur yang dinamakan Factory Reset Protection kini dapat diaktifkan pada Android 5.0 Lollipop. Dengannya, ketika Anda ingin melakukan factory reset pada sebuah smartphone Android, Anda akan memerlukan sebuah password yang sebelumnya telah ditetapkan. Baca juga: hal yang harus dilakukan ketika (dan sebelum) smartphone Anda hilang Masih belum jelas apakah metode ini akan menjamin keamanan data Anda ketika perangkat Android yang dimiliki hilang atau dicuri. Namun, setidaknya Google sudah menyediakan cara dan menganggap bahwa isu ini merupakan isu yang cukup penting.
5. Era komputasi 64-bit
0 comments:
Post a Comment